Ternyata Hewan Pembunuh Tiap Hari Ada disekitar kita




Spoiler for 1:
[imagetag]

[imagetag]


Lupakan buaya, harimau, singa, atau ular kobra sebagai hewan yang paling menakutkan karena hewan yang paling banyak membunuh manusia di alam liar adalah nyamuk.

Meskipun alat untuk "menggigitnya" jauh lebih kecil daripada si raja hutan, nyamuk menyebabkan lebih dari 1 juta orang meninggal setiap tahunnya. Demikian menurut data WHO pada tahun 2008. Sebagian besar kematian disebabkan oleh malaria. Data WHO menyebutkan sekitar 300 juta hingga 500 juta kasus malaria muncul setiap tahun.


Memang, bukan nyamuknya yang membunuh secara langsung, melainkan parasit yang dibawa nyamuk. Parasit itu berada dalam tubuh nyamuk setelah nyamuk menggigit orang yang sudah terinfeksi. Parasit itu kemudian dipindahkan ke orang lain ketika nyamuk menggigitnya.


Saat ini di beberapa negara maju, malaria tidak lagi jadi momok. Di Amerika Serikat, misalnya, penyakit ini sudah dianggap punah pada tahun 1950. Akan tetapi di beberapa negara dengan suhu udara sedang dan tanpa penanganan malaria yang serius, penyakit yang disebabkan nyamuk Anopheles itu masih beredar. Laporan penyakit malaria yang muncul di Amerika Serikat, menurut laporan CDC, berasal dari wisatawan yang baru berkunjung ke negara yang masih memiliki malaria.


Kematian akibat malaria saat ini sebagian besar terjadi di Afrika, sebelah selatan Sahara.


Hewan-hewan paling mematikan tidak mesti tampak menyeramkan. Ketika orang masuk ke dalam laut, mungkin hewan mematikan yang pertama kali terlintas di pikirannya adalah hiu. Padahal, ada ubur-ubur yang memiliki 60 tentakel yang mencapai 4,5 meter. Setiap tentakel mengandung racun yang cukup untuk membinasakan 60 orang.


Di rawa-rawa, ada buaya. Menyeramkan? Iya. Tapi jangan lupakan katak beracun. Sebuah katak beracun, dalam sekali serang, racunnya bisa membunuh 10 orang.


Hewan pemakan tumbuhan yang tampak lucu dan menggemaskan, seperti kuda nil merupakan salah satu hewan paling berbahaya di Afrika--menurut Taman Nasional Kruger.


Hewan-hewan itu, plus harimau, buaya, kobra, dan lain-lain, membunuh ribuan orang setiap tahunnya. Tapi, sekali lagi, bandingkan dengan nyamuk yang membunuh sejuta orang setiap tahun. (Sumber: How Stuff Works)
SIKLUS Perkembangbiakkan Nyamuk :
Spoiler for Siklus:
[imagetag]


UPDATE

Spoiler for Jenis2 Nyamuk & Bahayanya:
ANEKA NYAMUK
Inilah beberapa jenis nyamuk yang bisa ditemukan di sekitar rumah.
* Nyamuk Anopheles
Sering orang mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk yang menyebabkan penyakit malaria. "Nyamuk malaria banyak terdapat di rawa-rawa, saluran-saluran air, dan permukaan air yang terekspos sinar matahari. Ia bertelur di permukaan air."
Nyamuk ini hinggap dengan posisi menukik atau membentuk sudut. Sering hinggap di dinding rumah atau kandang. Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya berbercak-bercak putih. Waktu menggigit biasanya dilakukan malam hari.
Banyak jenis nyamuk Anopheles yang bisa menyebabkan penyakit malaria. Ada Anopheles sundaicus yang banyak terdapat di air payau, seperti di Kepulauan Seribu. Nyamuk ini berkembang biak di lingkungan yang banyak ditumbuhi ganggang. Ia akan meletakkan telurnya di ganggang hijau yang banyak reniknya, sehingga begitu menetas, jentiknya langsung mendapat makanan renik yang hidup di antara ganggang tersebut.
Ada lagi Anopheles maculatus dan Anopheles balabacensis yang banyak terdapat di perbukitan, seperti di Bukit Manoreh, Yogyakarta. Biasanya nyamuk ini bertelur di mata air, di air rembesan, atau di sungai yang tak deras airnya, seperti di antara bebatuan sungai. Ada lagi Anopheles aconitus yang banyak hidup di daerah pesawahan atau saluran-saluran air yang ada rumputnya. Selain yang sudah disebutkan, masih banyak lagi jenis Anopheles lainnya. Menurut Soeroto ada sekitar 70 jenis nyamuk ini.
Penyakit malaria yang ditimbulkan pun jenisnya bermacam-macam, tergantung jenis parasitnya. Semisal, ada malaria falsiparum, vivak, ovale, dan malariae. Selain itu, nyamuk Anopheles bisa juga menyebabkan penyakit kaki gajah.
* Nyamuk Aedes aegypti
Nyamuk inilah yang menyebabkan penyakit demam berdarah. Pada tubuhnya tampak bercak hitam-putih. Bila dilihat dengan kaca pembesar, di sisi kanan-kiri punggungnya tampak gambar dua buah arit berwarna putih. Paling sering hinggap di baju-baju yang menggantung dan berada di tempat-tempat gelap, seperti di bawah tempat tidur. Selain juga suka bertelur di air yang bersih, seperti di tempayan, bak mandi, vas bunga, dan lainnya. Ia bertelur dan menetas di dinding bejana air. Telur atau jentik nyamuknya bisa bertahan selama 2-3 bulan.
Nyamuk ini menggigit di pagi dan sore hari, antara pukul 08.00 - 12.00 dan 15.00 - 17.00. Bila nyamuk ini sudah menggigit orang atau binatang, pada hari ketiga nyamuk tersebut akan bertelur, dan dua hari kemudian menetas. Setelah 8 hari, jentik tersebut sudah jadi nyamuk. Selama itu, 2 hari sekali nyamuk bertelur, sehingga si betina akan mencari darah lagi. Jadi, kalau nyamuk itu menggigit seorang penderita demam berdarah, maka kurang lebih dalam 10 hari nyamuk tersebut sudah infektif atau mengandung virus demam berdarah. Bila menggigit orang, virusnya akan masuk ke tubuh orang yang digigit. Virus demam berdarah akan ada selama nyamuk itu hidup. Karena setiap 2 hari sekali dia menggigit, maka virusnya bisa masuk ke orang lain lagi. Demikian terus penyebarannya.
Menurut Soeroto, paling jauh nyamuk ini terbang dalam radius kurang lebih 50-100 meter ke kanan-kiri sekitar rumah. Jadi telur nyamuk demam berdarah bisa berada sekitar itu. "Oleh karena itu, bila sudah ada kasus demam berdarah di sekitar rumah kita, segeralah dilakukan pengasapan. Maksudnya, untuk membunuh nyamuk yang mengandung virus/nyamuk yang infektif, supaya tak ada penularan demam berdarah."
* Nyamuk Aedes albopictus
Spesies ini juga bisa menularkan demam berdarah. Nyamuk ini biasanya banyak terdapat di kebun atau di halaman rumah. Cirinya hampir sama dengan Aedes aegypti, yaitu bercak-bercak putih di badan. Bila dilihat dengan kaca pembesar tampak di median punggungnya ada garis putih.
Waktu menggigitnya pun sama dengan Aedes aegypti, yaitu di pagi dan sore hari. Bertelurnya di air tergenang, misalnya pada kaleng-kaleng bekas yang menampung air hujan di halaman rumah. Pada musim penghujan, nyamuk ini banyak terdapat di kebun atau halaman rumah karena di situ terdapat banyak tempat yang terisi air.
* Nyamuk Culex fatiqans
Nyamuk rumah ini menggigit di malam hari. Hinggapnya di mana saja, entah itu di pakaian yang tergantung maupun di dinding rumah. Warna nyamuknya bermacam-macam, ada yang hitam, ada juga yang cokelat. Telurnya mengelompok, seperti membentuk rakit. Jentiknya menggantung di air. Ciri nyamuk ini, saat hinggap posisi tubuhnya tidak menukik tapi mendatar.
Ia lebih banyak ditemui di air keruh atau tempat yang banyak mengandung material organik atau bahan makanan, seperti di got. Meski begitu, dia juga suka berada di air yang jernih.
Nyamuk ini bisa menjadi perantara penyakit kaki gajah atau filariasis. Penyakit ini penyebabnya adalah cacing Wuchereria bancrofti yang berada dalam darah seorang penderita. Bila nyamuk mengisap darah penderita yang mengandung bibit filariasis, maka cacing dari penderita tersebut bisa terbawa dan ditularkan pada orang lain lewat gigitannya. "Dulu di Jakarta banyak dijumpai penyakit ini, tapi sekarang sudah berkurang," ujar peneliti yang pernah mendapat Meritorious Honour Award (1993) dari pemerintah Amerika Serikat, karena menemukan teknik pembiakan in vitro cacing filarial penyebab kaki gajah.

[imagetag]

gogoklik 23 Apr, 2012

0 komentar on Ternyata Hewan Pembunuh Tiap Hari Ada disekitar kita :

Posting Komentar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgZ7-ZcEYG-P4aNmSG1zaF1Rs1yYMT_2fQB53sH7mdVW53C3_-TdZECK0ZW9hcasnS9RmPqclTYe1j3XirMZjoQACFZH1PNRuEzUOAW4H5EN_NfPzS_viRXtXq_JBRO4gN0sOUFakmMo8/s1600/ads-160x600.gif