Walapun ia tidak dapat melihat, Dean du Plessis telah melatih kemampuan pendengarannya pada mikrofon untuk menggambarkan jalannya pertandingan kriket.
"Saya lahir dengan tumor di kedua retina, dimana saya hanya diperkirakan dapat hidup selama tiga sampai maksimum lima bulan, tapi aku sekarang berusia 35 tahun," tutur Du Plessis.
Di samping pekerjaan sebagai radio harian, mengisi buletin olahraga dan kolom surat kabar, Du Plessis juga duduk di stan komentator.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak mendapat perlakuan istimewa tetapi sepenuhnya tergantung pada mikrofon yang mengidentifikasi karakteristik unik masing-masing pemain.
"Jika saya menonaktifkan mikrofon, maka saya benar-benar menjadi buta. Jelasnya, setelah mengikuti pertandingan selama lebih dari 20 tahun dan setelah menjadi komentator selama 10 sampai 11 tahun, Anda bisa mengerti, dan Anda bisa tahu apa yang pemain lakukan, tanpa melihat langsung jalannya pertandingan" tambahnya.
ZEE 27 Feb, 2012
0 komentar on Dean du Plessis, Komentator Buta dari Zimbabwe :
Posting Komentar